Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental Anda Saat Harus Bekerja Secara Remote

Membantu pekerja remote mengatasi rasa terisolasi dan kelelahan tidak hanya menegaskan dukungan perusahaan, tapi juga meningkatkan produktivitas.
February 5, 2024
kesehatan mental pekerja remote

Table of Contents

Bekerja secara remote menjadi hal yang lumrah setelah pandemi Covid-19. Kemampuan untuk bekerja secara remote memungkinkan setiap pekerja untuk memenuhi tanggung jawab profesional mereka sekaligus mengelola kewajiban pribadi. Bekerja secara remote juga berkontribusi besar mendorong inklusivitas dan mendukung individu penyandang disabilitas. Namun terlepas dari semua manfaat yang ditawarkan, terdapat dampak negatif yang membayangi, terutama pada kesehatan mental pekerja remote.

Namun, sebelum melangkah lebih jauh, mari bersama-sama mendiagnosa situasi yang dialami diri selama bekerja secara remote. Apakah Anda merasa lebih stres meski tidak melakukan perjalanan ke kantor? Apakah Anda sedang berjuang melawan perasaan terisolasi meskipun Anda dapat bekerja di mana pun Anda mau?

Jika semua pertanyaan di atas jawabannya adalah iya, maka ada sesuatu yang harus diperbaiki. Ya, memang bekerja secara remote dapat menguji kesehatan mental Anda. Hal ini dapat mengubah pekerja yang biasanya optimis dan produktif menjadi pekerja yang lelah, tidak termotivasi, dan mudah tersinggung.

Mengenal efek psikologis dari bekerja secara remote

kesehatan mental pekerja remote
Sumber: Pixabay

Setidaknya ada tiga masalah yang paling sering dikeluhkan oleh para pekerja remote dan digital nomad:

Kesendirian dan perasaan terisolasi

Anda bisa menghabiskan waktu berhari-hari tanpa berbicara dengan siapa pun saat Anda tidak perlu pergi ke mana pun untuk bekerja. Meskipun Anda bisa mengabaikan rekan kerja yang tidak asyik, Anda kehilangan aspek sosial dari sekedar mengobrol dan curhat tentang pekerjaan dan kehidupan. Pengalaman semacam ini tidak mungkin bisa didapatkan ketika berkomunikasi di Slack.

Ketidakterhubungan dengan rekan kerja dan seluruh dunia mungkin membuat Anda merasa kesepian dan terisolasi. Dan kesepian dikaitkan dengan tingkat depresi, kecemasan, dan gejala somatik yang lebih tinggi seperti rasa sakit yang tidak disengaja.

Cemas, stres dan tertekan

Tahukah Anda, rasa cemas bekerja secara remote memiliki banyak bentuk. Contohnya adalah rasa berada dalam tekanan untuk bergegas. Harus mencari pekerjaan dan kemudian menciptakannya? Anda mungkin melakukan pekerjaan kapan pun Anda bisa. Namun tidak adanya waktu pasti kapan harus memulai dan mengakhiri masa bekerja, Anda berisiko kehabisan tenaga.

Batasan antara pekerjaan dan kehidupan rumah menjadi kabur, terutama bagi mereka yang bekerja di tempat yang sama dengan tempat mereka tidur. Anda mungkin merasakan tekanan untuk aktif pada saat Anda harus libur.

Contoh lain adalah tekanan karena keharusan untuk bisa multitasking. Bekerja dari rumah memerlukan manajemen waktu, keterampilan membuat invoice, marketing, mengetahui masalah IT dasar, customer service, dan banyak lagi. Beralih fungsi dan pekerjaan di antara tugas-tugas tentu akan membuat siapa pun lelah.

Depresi 

Depresi bisa terjadi ketika Anda merasa mandek. Tanpa pencapaian karir yang jelas, Anda mungkin tidak merasa mencapai prestasi sebanyak mereka yang bekerja di kantor. Kecemasan, stres, dan kesepian saat bekerja secara remote dapat menyebabkan depresi atau bahkan memicu situasi yang lebih buruk.

Depresi sendiri tidak bisa dimaknai sebagai perasaan sedih. Mayo Clinic mengatakan gejala depresi meliputi banyak hal, mulai dari mudah marah, tersinggung, atau frustrasi. Hilangnya minat menekuni hobi juga menjadi tanda lain dari depresi. Belum lagi masalah gangguan tidur, kelelahan dan kekurangan energi, meningkatnya nafsu makan, hingga kesulitan berpikir, berkonsentrasi, dan mengingat sesuatu. Hal lain yang juga bisa menjadi gejala depresi adalah masalah fisik, seperti sakit punggung atau sakit kepala, dan keinginan untuk terus mengisolasi diri.

Kabar baiknya adalah masalah kesehatan mental bagi pekerja remote seperti Anda bisa diatasi dan ditangani untuk meminimalkan efek negatif di masa mendatang.

Bagaimana menjaga kesehatan mental pekerja remote

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan beraktivitas fisik dan mengonsumsi makanan bergizi.

Hal pertama yang harus disadari adalah menerima kondisi bahwa terkadang semuanya tidak dalam situasi yang baik-baik saja. Nikmatilah di mana pun Anda berada, di mana pun itu.

Kedua, pahami bahwa Anda mempunyai hak untuk menikmati otak yang bahagia dengan melakukan beberapa penyesuaian, seperti di antaranya di bawah ini:

1. Menjaga rutinitas dan bekerja sesuai jadwal

Apa yang tidak dimiliki oleh pekerja konvensional dengan mereka yang bekerja secara remote? Jadwal yang lebih fleksibel. Ya, hal ini adalah bagian terbaik dari bekerja secara remote. Namun cara mengatur jam bekerja tersebut yang pada akhirnya membuat perbedaan besar.

Saat mengatur tugas dan menentukan tujuan, Anda secara mental mempersiapkan diri untuk apa yang diharapkan sepanjang hari. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi Anda untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Pengaturan jadwal ini juga mencegah melakukan sesuatu yang tidak ada dalam daftar tugas Anda.

Namun, penting dilakukan untuk memberikan jeda di setiap tugas. Sisihkan waktu untuk melepaskan diri dari segala bentuk layar digital. Istirahatkan mata, leher, bahu, dan punggung Anda! Lakukan aktivitas menyenangkan, seperti bermalas-malas di kursi pijat, sekadar membaca koran atau majalah konvensional, atau bermain game sejenak. Fokuskan diri pada hobi, perawatan diri, dan hal lain yang membuat Anda bahagia selama beberapa menit setiap hari.

2. Jangan lupa untuk “bergerak” dan berolahraga

Saran pribadi dari kami, lawan keinginan untuk mager alias males bergerak! Jadwalkan waktu khusus untuk memacu jantung Anda. Jalan-jalan, bersepeda, lari kecil di treadmill, stretching atau yoga, atau apa pun yang membuat Anda tertarik.

Berolahraga 20 hingga 30 menit setiap hari dapat meningkatkan endorfin dan serotonin untuk membanjiri otak Anda dengan rasa bahagia. Alhasil, tingkat kecemasan pun ikut menurun. Selain itu, berolahraga mengalihkan perhatian Anda dari masalah pekerjaan. Betul, kan?

Satu ide asyik dan tak kalah seru lainnya yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan stres dan rasa cemas, yaitu ekoterapi. Jalan-jalan di luar ruang dapat membantu menurunkan tekanan darah dan hormon stres.

Fokus pada sesuatu yang menyenangkan, seperti menikmati pemandangan pepohonan dan tanaman hijau bisa membantu mengalihkan pikiran Anda dari pemikiran negatif. Cobalah berolahraga di alam terbuka, atau sekadar berjalan-jalan di sekitar coworking space tempat Anda berada juga bisa sangat membantu.

3. Bekerja di sekitar manusia lainnya

Bekerja secara remote di tengah manusia lain menjadi hal yang menyenangkan. Selain Anda bisa bekerja dengan jadwal yang bisa diatur sendiri, Anda juga bisa berinteraksi dengan orang lain. Dengan begitu, Anda akan melawan perasaan terisolasi dan kesepian.

Keberadaan coworking-space di kota-kota besar dan kecil di seluruh dunia menjadi keuntungan tersendiri. Anda dapat bekerja dengan orang-orang yang berpikiran sama di ruang modern dengan biaya murah.

Deskimo bisa membantu Anda menemukan coworking space terbaik yang sesuai dengan standar yang Anda tetapkan sendiri. Jadwalkan waktu ideal Anda untuk bekerja, pilih meja Anda sendiri dan dapatkan fasilitas menarik untuk mendukung produktivitas Anda. Anda juga bisa bertemu dengan pekerja remote lainnya, dan bahkan bisa saling berinteraksi dan bertukar ide untuk mengembangkan project ke level yang lebih tinggi. Mengapa tidak?

4. Luangkan waktu untuk mereka yang Anda kasihi

Dukungan dari teman dan keluarga Anda sama efektifnya dengan terapi perilaku kognitif ketika Anda sedang down. Jadi luangkan waktu setiap minggu untuk bisa bersama sahabat dan keluarga yang menyayangi Anda.

5. Berani mengatakan “TIDAK”

Pada intinya, ketahui batasan Anda. Jangan menerima pekerjaan yang mana Anda sendiri sulit untuk menyelesaikannya sesuai dengan jadwal yang seharusnya. Tetapkan batasan berdasarkan jadwal dan beban kerja Anda, dan jangan melampaui batas tersebut.

Bersikaplah tegas namun sopan. Klien Anda pasti akan tetap menghormati Anda.

Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Digital Fatigue pada Fisik & Mental Anda

Mengikuti tips di atas bisa membantu Anda melindungi kesehatan mental dari rasa kesepian, kecemasan, dan depresi, yang sulit dihadapi oleh banyak pekerja remote. Berkomunikasilah dengan seseorang yang Anda percayai, bicarakan dengan profesional, atau temukan ahli kesehatan mental jika Anda sedang berjuang melawan depresi atau kecemasan. Anda tidak sendiri. Dan ingat, hari esok selalu menjadi awal yang baru.

Share the love
Reading is to the mind what exercise is to the body. Therefore, read on.

Meet Deskimo

Deskimo is a platform that connects professionals with on-demand workspaces, enabling them to find and book hot desks, meeting rooms, and other facilities in real-time.

Find a workspace wherever you are
Find your ideal office within walking distance from Deskimo’s diverse and distributed network of locations.
No need to reserve ahead of time
Deskimo workspaces are as ready as you are. Find a workspace when you need it, with instant check-in.
Never pay

for unused time
No subscriptions or commitments. With Deskimo, pay only for the time that you use, not a minute more.